Perencanan perjalanan adalah halpertama yang harus dilakukan adalah mencari informasi. Untuk mendapatkan data -data kita dapat memperoleh dari literature - literatur yang berupa buku - bukuatau artikel - artikel yang kita butuhkan atau dari orang - orang yang pernahmelakukan pendakian pada objek yang akan kita tuju. Tidak salah juga bilameminta informasi dari penduduk setempat atau siapa saja yang mengerti tentanggambaran medan lokasi yang akan kita daki. Selanjutnya buatlah ROP (RencanaOperasi Perjalanan). Buatlah perencanaan secara detail dan rinci, yang berisitentang daerah mana yang dituju, berapa lama kegiatan berlangsung, perlengkapanapa saja yang dibutuhkan, makanan yang perlu dibawa, perkiraan biaya perjalanan,bagaimana mencapai daerah tersebut, serta prosedur pengurusan ijin mendaki didaerah tersebut. Lalu buatlah ROP secara teliti dan sedetail mungkin, mulaidari rincian waktu sebelum kegiatan sampai dengan setelah kegiatan. Aturlahpembagian job dengan anggota pendaki yang lain (satu kelompok), tentukan kapanwaktu makan, kapan harus istirahat, dan sebagainya. Intinya dalam perencanaanpendakian, hendaknya memperhatikan :
Mengenali kemampuan diri dalam tim dalam menghadapi medan.
1. Mempelajari medan yang akanditempuh.
2. Teliti rencana pendakian dan ruteyang akan ditempuh secermat mungkin.
3. Pikirkan waktu yang digunakan dalampendakian.
4. Periksa segala perlengkapan yangakan dibawa.
5. Perlengkapan dasar perjalananPerlengkapan jalan.
*Sepatu, kaos kaki, celana, ikat pinggang, baju, topi, jashujan, dll.
6. Perlengkapan tidur.
*Sleeping bag, tenda, matras dll.
7. Perlengkapan masak dan makan.
*Kompor, sendok, makanan, korek dll.
8. Perlengkapan pribadi.
*Jarum , benang, obat pribadi, sikat, toilet paper / tissu,dll.
9. Ransel / carrier.
10. Perlengkapan pembantu.
*Kompas, senter, pisau pinggang, golok tebas, Obat-obatan.
11. Alat komunikasi.
*Handy talky, survival kit, GPS (kalo ada), Jam tangan.
Packing atau menyusun perlengkapan kedalam ransel.
1. Kelompokkan barang barang sesuaidengan jenis jenisnya.
2. Masukkan dalam kantong plastik.
3. Letakkan barang barang yang ringandan jarang penggunananya (mis : Perlengkapan tidur) pada yang paling dalam.
4. Barang barang yang sering digunakandan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil.
5. Tempatkan barang barang yang lebihberat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan / punggung.
6. Buat Checklist barang barangtersebut.
Pedoman Perjalanan Alam Terbuka.
Untuk
merencanakan suatu perjalananke alam bebas harus ada persiapan dan
penyusunan secara matang. Ada rumusanyang umum digunakan yaitu 4W & 1
H, yang kepanjangannya adalah Where, Who,Why, When dan How. Berikut ini aplikasi dari rumusantersebut :
1. Where (Dimana)
*Untuk melakukansuatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan. (Misalnya : Gunung Semeru - Malang.)
2. Who (Siapa)
*Apakah anda akanmelakukan kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok. (Misalny : Satu kelompok 30 personil, terdiri dari 4 orang anggota penuh *panitia dan 26 orang peserta)
3. Why (Mengapa)
*Ini adalah pertanyaanyang cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam - macam. (Misalnya : Pendakian Backpacker)
4. When (Kapan)
*Waktu pelaksanaankegiatan tersebut dan berapa lama. (Misalnya : 28 Agustus 2014 sampai dengan 31 Agustus 2014)
Dari
pertanyaan - pertanyaan 4 W, maka didapat suatu gambaransebagai berikut
: (Pada tanggal 28-31 Agustus 2014 akan diadakan pendakian backpacker,
yangakan dilaksanakan oleh 4 panitia dan diikuti 26 orang pesert. Tempat
yangdigunakan untuk pendakian bckpacker tersebut yaitu di gunung semeru
malang.
Untuk How (Bagaimana)
Merupakansuatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannyaadalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi lokasi.
2. Bagaimana cuaca disana.
3. Bagaimana perizinannya.
4. Bagaimana mendapatkan air.
5. Bagaimana pengaturan tugas panitia.
6. Bagaimana acara akan berlangsung.
7. Bagaimana materi yang disampaikan.
8. dan masih banyak “bagaimana ?” lagi(silahkan anda mengembangkannya lagi)
Dari
jawaban daripertanyaan - pertanyaan yang timbul itulah kita dapat
menyusun rencana gegiatanyang didalamnya mencakup rincian :
1. Pemilihan medan, denganmemperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya.
2.Pengurusan perizinan.
3. Pembagian tugas panitia.
4. Persiapan kebutuhan acara.
5. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan.
6. dan lain sebagainya.
Keberhasilan
suatu kegiatan di alamterbuka juga ditentukan oleh perencanaan dan
perbekalan yang tepat. Dalammerencanakan perlengkapan perjalanan
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,diantaranya adalah :
1. Mengenal jenis medan yang akandihadapi (hutan, rawa, tebing, dll)
2. Menentukan tujuan perjalanan(penjelajahan, latihan, penelitian, SAR, dll)
3.Mengetahui lamanya perjalanan(misalnya 3 hari, seminggu, sebulan, dsb)
4. Mengetahui keterbatasan kemampuan fisikuntuk membawa beban
5. Memperhatikan hal-hal khusus (misalnya: obat-obatan tertentu)
Setelah
mengetahui hal - hal tersebut,maka kita dapat menyiapkan perlengkapan
dan perbekalan yang sesuai danselengkap mungkin, tetapi beratnya tidak
melebihi sepertiga berat badan(sekitar 15-20 kg), walaupun ada yang mempunyai kemampuan mengangkat bebansampai 30 kg.
Dari kegiatan penjelajahan, adabeberapa jenis perjalanan yang disesuaikan dengan medannya, yaitu :
1.Perjalanan pendakian gunung.
2. Perjalanan menempuh rimba.
3. Perjalanan penyusuran sungai, pantaidan rawa.
4. Perjalanan penelusuran gua.
5. Perjalanan pelayaran.
Untuk
perjalanan ilmiah dankemanusiaan, bisa pula dikelompokkan berdasarkan
jenis medan yang dihadapi.Dari setiap kegiatan tersebut, kita dapat
mengelompokkan perlengkapannyasebagai berikut :
1. Perlengkapan dasar, meliputi :
*Perlengkapan dalam perjalanan / pergerakkan.
*Perlengkapan untuk istirahat.
*Perlengkapan makan dan minum.
*Perlengkapan mandi.
*Perlengkapan pribadi
2. Perlengkapan khusus, disesuaikan denganperjalananan, misalnya :
*Perlengkapan penelitian (kamera, buku, dll)
*Perlengkapan penyusuran sungai (perahu, dayung, pelampung,dll)
*Perlengkapan pendakian tebing batu (carabineer, tali, chock,dll)
*Perlengkapan penelusuran gua (helm, headlamp/senter, harness,sepatu karet, dll)
3. Perlengkapan tambahan Perlengkapanini dapat dibawa atau tergantung evaluasi yang dilakukan (misalnya : semir,kelambu, gaiter, dll).
Mengingat
pentingnya penyusunanperlengkapan dalam suatu perjalanan, maka sebelum
memulai kegiatan, sebaiknyadibuatkan check-list terlebih dahulu.
Perlengkapan dikelompokkan menurutjenisnya, lalu periksa lagi mana yang
perlu dibawa dan tidak. Apabilaperjalanan kita lakukan dengan
berkelompok, maka check-list nya untukperlengkapan regu dan pribadi.
Dalam perjalanan besar dan memerlukan waktu yanglama, kita perlu
menentukan perlengkapan dan perbekalan mana saja yang dibawadari rumah
atau titik keberangktan, dan perlengkapan atau perbekalan mana sajayang
bisa dibeli di lokasi terdekat dengan tujuan perjalanan kita. Yang
tidakkalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point bagi
kalkulasi biayayang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Packing
Sebelum
melakukan kegiatan alambebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan
dan perlengkapan yang akandibawa, jika telah siap semua inilah saatnya
mempacking barang-barang tersebutke dalam carier atau backpack. Packing
yang baik menjadikan perjalanan andanyaman karena ringkas dan tidak
menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalammempacking adalah :
a.
Pada saat back-pack dipakai bebanterberat harus jatuh ke pundak,
Mengapa beban harus jatuh kepundak, inidisebabkan dalam melakukan
perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki kitaharus dalam keadaan bebas
bergerak, jika salah mempacking barang dan bebanterberat jatuh
kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak danmenjadi
cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang. Ingat:
Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan
punggung.
b. Membagi berat beban secara seimbangantara bagian
kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salahsatu
bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam
menghadapijalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti
jembatan darisebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan
lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah sebagaiberikut :
a.Kelompokkan
barang sesuaikegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk
mempermudahpengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu
kantung plastik.
b. Maksimalkan tempat yang ada,misalkan Nesting
(Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saatdimasukkan
ke dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras
dantelur.
c. Tempatkan barang yang seringdigunakan pada tempat
yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: raincoat/jas hujan
pada kantong samping carrier.
d. Hindarkan
menggantungkanbarang-barang diluar carrier, karena barang diluar carrier
akan menggangguperjalanan anda akibat tersangkut - sangkut dan berkesan
berantakan, usahakansemuanya dapat dipacking dalam carrier.
Mengenai
berat maksimal yang dapatdiangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu
angka yang relatif, patokan umumidealnya adalah 1/3 dari berat badan
anda , tetapi ini kembali lagi kekemampuan fisik setiap individu, yang
terbaik adalah dengan tidak memaksakandiri, lagi pula anda dapat
menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa denganselalu memilih
barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan danhanya
membawa barang yang benar-benar perlu.
Memilih dan Menempatkan Barang.
Dalam
memilih barang yang akan dibawapergi mendaki atau kegiatan alam bebas
selalu cari alat/perlengkapan yangberfungsi ganda, tujuannya apalagi
kalau bukan untuk meringankan berat bebanyang harus anda bawa, contoh :
Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring,bisa untuk membungkus sisa
nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisadilipat hingga tidak
memakan tempat di carrier.
Matras :
Sebisa
mungkin matrasdisimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang
hutannya lebat, ataujika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan
pendaki yang lebih senangmengikatkan matras diluar, memang kelihatannya
bagus tetapi jika sudah beradadi jalur pendakian, baru terasa bahwa
metode ini mengakibatkan matras seringnyangkut ke batang pohon dan semak
tinggi, lagipula pada saat akan digunakanmatrasnya sudah kotor.
Kantung Plastik :
Selalu
siapkankantung plastik didalam carreir anda, karena akan berguna sekali
nanti misalnyauntuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju
basah dan lain sebagainya.Gunakan selalu kantung plastik untuk
mengorganisir barang barang didalamcarrier anda (dapat dikelompokkan
masing-masing pakaian, makanan dan itemlainnya), ini untuk mempermudah
jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian,makanan dsb.
Menyimpan Pakaian :
Jika
andameragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu
bungkuspakaian anda didalam kantung plastik (dry-zax), gunanya agar
pakaian tidakbasah dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam
kantung tersendiridan tidak
dicampur dengan pakaian bersih.
dicampur dengan pakaian bersih.
Menyimpan Makanan :
Padagunung-gunung
tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus denganplastik
dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril, karenamonyet-monyet
didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tendauntuk
mencari makanan.
Menyimpan Korek Api Batangan :
Menyimpan Korek Api Batangan :
Simpan korek api batangan anda didalam bekastempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.
Packing Barang / Menyusun Barang DiCarrier :
Selalu
simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agarpada saat
carrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan
dipinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.
Perlengkapan Pribadi Alam Bebas.
Outdoor
activity atau kegiatan alambebas merupakan kegiatan yang penuh resiko
dan memerlukan perhitungan yangcermat. Jika salah maka bukan mustahil
musibah akan mengancam setiapsaat. Sebagai contoh, sebuah referensi
pernah mencatat bahwa salah satukegiatan alam bebas yaitu rock climbing
(panjat tebing) merupakan jenisolah raga yang resiko kematiannya
merupakan peringkat ke-2 setelah olah ragabalap mobil formula-1. Tentu
saja resiko tersebut terjadiapabila safety-procedure tidak menjadi
perhatian yang serius, tetapi apabilasafety-procedure diperhatikan dan
sering berlatih, maka resiko tersebut dapatditekan sampai titik paling
aman.
Perjalanan alam bebas pasti akanbersentuhan
dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang kadang tidak bersahabat,baik
malam atau siang hari, oleh karena itu perlu dipersiapkan perlengkapan
yangmemadai. Salah satu “perisai diri” ketikamelakukan aktivitas alam
bebas adalah perlengkapan diri pribadi. Berikutdigambarkan beberapa
perlengkapan pribadi standard.
a. Tutup kepala / topi.
Untuk
melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlupenutup kepala. Dalam
keadaan panas atau hujan, maka tutup kepala yang baikadalah yang juga
dapat melindungi kepala dan wajah sekaligus. Untuk ini pilihanterbaik
adalah topi rimba atau topi yang punya pelindung keliling. Topi petatau
topi softball tidak direkomendasikan. Pada cuaca dingin malam hari atau
didaerah tinggi, maka penutup kepala yang baik adlah yang dapat
memberikan rasahangat. Pilihannya adalah balaklava atau biasa disebut
kupluk.
b. Syal - slayer.
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapisebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untukmenghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringanair ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaandarurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat.Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok danterbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapisebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untukmenghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringanair ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaandarurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat.Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok danterbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.
c. Baju.
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpaini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yangdapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilonkarena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikianbiasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun.Pilihan warnauntuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolokagar bisa terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudahdiidentifikasi dan dikenali. Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernahmelupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangatbanyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah bajusalain 2 atau 3 buah.
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpaini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yangdapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilonkarena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikianbiasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun.Pilihan warnauntuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolokagar bisa terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudahdiidentifikasi dan dikenali. Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernahmelupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangatbanyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah bajusalain 2 atau 3 buah.
d. Celana.
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dandapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikankarena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kaindengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robekmemanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baikbila menggunakan bahan dari parasut tipis.Selain celana panjang, jangan lupabahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.
Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dandapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikankarena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kaindengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robekmemanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baikbila menggunakan bahan dari parasut tipis.Selain celana panjang, jangan lupabahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.
e. Jaket.
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakanuntuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.Jaketyang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha.Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangatbaik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalambiasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool ataupolartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologitekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saatmendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkankeringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (waterproff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari buluangsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es).
Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakanuntuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.Jaketyang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha.Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangatbaik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalambiasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool ataupolartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologitekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saatmendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkankeringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (waterproff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari buluangsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es).
f. Slepping bag.
Istirahat
adalah kebutuhan pegiat alam bebas setelahaktivitas yang melelahkan
seharian. Tempat istirahat yang ideal adalah denganmenggunakan slepping
bag [kantong tidur]. Slepping bag yang baik juga biasanyaterbuat dari
dua sisi, yaitu yang dingin, licin dan tahan air satu sisi, danyang
hangat dan tebal disisi lain. Penggunaannya sesuai dengan cuaca
saatistirahat.
g. Sepatu.
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebaltidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujungjari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segalaarah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yangdapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali.Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kakidengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengidengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bilasuatu saat basah.
Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebaltidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujungjari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segalaarah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yangdapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali.Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kakidengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengidengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bilasuatu saat basah.
h. Carrier.
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi jugatidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yangdibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantongdibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan.Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yanggemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya,karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangatfatal.
Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi jugatidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yangdibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantongdibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan.Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yanggemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya,karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangatfatal.
i. Alat masak, makan dan mandi.
Perlengkapan
sangat penting lainnya adalah alat masak, makandan mandi. Bagimanapun
juga dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untukmenghemat aktu dan
bahan masalak. Gunakan alat dari alumunium karena cepatpanas, untuk ini
nesting menjadi pilihan yang sangat baik, disamping diaringkas dan serba
guna. Juga perlu dipersiapkan alat bantu makan lainnya(sendok, piring,
dll) dan pastikan bahan bakar untuk memasak / membuat apiseperti lilin,
spirtus, parafin, dll.Jangan lupa juga siapkan phiples minumsebagai
bekal perjalanan [saat ini banyak tersedia model dan
jenisphipless].Perlengkapan mandi juga sangat penting karena tidak
jarang perjalanandilakukan berhari-hari dengan tubuh penuh keringat.
Bawalah alat mandi sepertisabun yang berkemasan tube agar mudah disimpan
dan tidak perlu membuang sampahbungkusan disembarang tempat.
j. Obat - obatan dan Survival Kits.
Perlengkapan
pribadi lainnya yang sangat penting adalahobat-obatan, apalagi kalau
pegiat mempunyai penyakit khusus tertentu sepertiasma. Disamping
obat-obatan juga setidaknya mempunyai kelengkapan survivalkits.
Perencanaan Perbekalan
Dalam
perencanaan perjalanan,perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal
yang perlu mendapat perhatiankhusus. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
· Lamanya perjalanan yang akan dilakukan.
· Aktifitas apa saja yang akandilakukan.
· Keadaaan medan yang akan dihadapi.(terjal, sering hujan, dsb)
Sehubungan dengan keadaan diatas,ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam merencanakan perjalanan :
*Cukup mengandung kalori danmempunyai komposisi gizi yang memadai.
*Terlindung dari kerusakan, tahan lama,dan mudah menanganinya.
*Sebaiknya makanan yang siap sajiatau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.
*Ringan, mudah didapat.
*Murah
Untuk
dapat merencanakan komposisibahan makanan agar sesuai dengan syarat
diatas, kita dapat mengkajinyadengan langkah - langkah berikut :
Dengan
informasi yang cukup lengkap, perkirakankondisi medan, aktifitas tubuh
yang perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkanjumlah kalori yang
diperlukan.Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas,kemudian
kelompokan menurut komposisi dominan. Hidrat arang, ptotein,
lemak,hitung masing - masing kalori totalnya (setelah siap
dimakan).Perhitungan untukvitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir,
dan apabila ada kekurangan dapatditambah tablet vitamin dan mineral
secukupnya.
Catatan :
Catatan :
Kandungan kalori :
- hidrat arang 4 kal/gr.
- lemak 9 kal/gr.
- protein 4 kal/gr.
Kalori paling cepat didapat dari :
1. Hidrat arang.
2. Lemak.
3. Protein.
Kebutuhan kalori per 100 poundsberat badan (sekitar 45 kg)
- Metabolisme basal 1100 kalori.
- Aktifitas tubuh : Jalan Kaki 2mil/jam 45 kal/jam.
- mil/jam 90 kal/jam.
- mil/jam 160 kal/jam.
Memotong kayu/tebas 260 kal/jam.
Makan 20 kal/jam.
Duduk (diam) 20 kal/jam.
Bongkar pasang ransel, buat camp 50kal/jam.
Menggigil 220 kal/jam.
Aktifitas dinamis khusus = 6 - 8 %dari 1 dan 2.
Total kalori yang dibutuhkan = 1 + 2+ 3.
Jenis Bahan Makanan dan MacamMakanan Sumber kalori dari hidrat arang tiap 100 gram.
ü Beras giling 360 kal Nasi 178 kal.
ü Havermout 390 kal Kentang 90 kal.
ü Singkong 140 kal Macaroni 363 kal.
ü Maizena 343 kal Roti 248 kal.
ü Tape singkong 173 kal Gaplek 363 kal.
ü Biskuit 458 kal Sagu 353 kal.
ü Terigu 365 kal Ubi 123 kal.
ü Gula pasir 364 kal Gula aren 368 kal.
ü Madu 294 kal Coklat pahit 504 kal.
ü Coklat manis 472 kal Coklat susu 381kal.
Sumber Protein (tiap 100 gram)
ü Tempe 119 kla.
ü Kacang tanah rebus dengan kulit 360kal.
ü Telur ayam 162 kal.
ü Telur bebek 189 kal.
Sumber protein dan lemak (tiap 100gram)
ü Corned 241 kal.
ü Daging asap 191 kal.
ü Dendeng 433 kal.
ü Sardens 338 kal.
Menu makanan satu hari :
ü Mie 1.5 gelas 335 kal
ü Susu kental manis ½ gelas 336 kal
ü Dodol ½ ons 200 kal
ü Coklat 1 ons 472 kal
ü Nasi 2 ons 360 kal
ü Roti 1 ons 248 kal
ü Biscuit 1 ons 458 kal
ü Corned ½ ons 120 kal
ü Dendeng 1 ons 433 kal
TOTAL 2962 kal
Makanan
yang dibawa seharusnya dapatmemenuhi kebutuhan energi pendaki, selama
pendakian seserorang membutuhkansitar 5.000 kalori dan 100 gram protein,
kalori dapat dipenuhi denganmengkonsumsi nasi. Namun ada baiknya hanya
memakan nasi satu kali sehari dikala malam (saat berkemah) alasayanya
beras realtif berat dan memerluakan waktuyang lama untu memasak serta
menghabiskan banyak bahan bakar. Fungsi berasdapat diganti dengan roti,
biskuit, coklat, dan hevermit.
Hal yang perlu diperjatikan
hindarimengkonsumsi makanan yang harus dimasak lebih dahulu selama
mendaki, karena halini hanya akan merepotkan dan menghabiskan waktu
perjalanan. Pilihlah makananpraktis seperti coklat, roti, agar-agar,
buah-buahan, dapat juga dibuat mixfoodyang terdiri atas kacang, coklat,
biskuit dan kismis.
Perjalanan ke alam terbuka
pastimengandung resiko. Tiap perjalanan memiliki tingkat resiko dan
bahaya yangbervariasi.bahaya dan resiko tersebut dapat jauh
diminimalisir dengan berbagaipersiapan. Persiapan umum yang harus
dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naikgunung antara lain :
1.
Membawa alat navigasi berupa petalokasi pendakian, peta, altimeter
[Alat pengukur ketinggian suatu tempat daripermukaan laut], atau kompas.
Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimanamembaca peta dan
melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalamrombongan
tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalamtentang
navigasi.
2. Pastikan kondisi tubuh sehat dankuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.
3.
Bawalah peralatan pendakian yangsesuai. Misalnya jaket anti air atau
ponco, pisahkan pakaian untuk berkemahyang selalu harus kering dengan
baju perjalanan, sepatu karet atau boot (janganbersendal), senter dan
baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.
4. Hitunglah
lama perjalanan untukmenyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak
harus membawa beras, bahanbakar, lauk pauk, dan piring serta gelas.
Bawalah wadah air yang harus selalu terisisepanjang perjalanan.
5. Bawalah peralatan medis, seperti obatmerah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.
6.
Jangan malu untuk belajar danberdiskusi dengan kelompok pencinta alam
yang kini telah tersebar di sekolahmenengah atau
universitas-universitas.
7. Ukurlah kemampuan diri. Bila tidaksanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang.
Memang,
mendaki gunung memilikiunsur petualangan. Petualangan adalah sebagai
satu bentuk pikiran yang mulaidengan perasaan tidak pasti mengenai hasil
perjalanan dan selalu berakhirdengan perasaan puas karena suksesnya
perjalanan tersebut. Perasaan yang munculsaat bertualang adalah rasa
takut menghadapi bahaya secara fisik ataupsikologis. Tanpa adanya rasa
takut maka tidak ada petualangan karena tidak adapula tantangan.
Risiko
mendaki gunung yang tinggi,tidak menghalangi para pendaki untuk tetap
melanjutan pendakian, karenaZuckerma menyatakan bahwa para pendaki
gunung memiliki kecenderungan sensationseeking (pemburuan sensasi)
tinggi. Para sensation seeker menganggap dan menerimarisiko sebagai
nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi
ataupengalaman itu sendiri. Pengalaman-pengalaman yang menyenangkan
maupun kurangmenyenangkan tersebut membentuk self-esteem [kebanggaan
/kepercayaan diri].
Pengalaman-pengalaman
iniselanjutnya menimbulkan perasaan individu tentang dirinya, baik
perasaanpositif maupun perasaan negatif. Perjalanan pendakian yang
dilakukan oleh parapendaki menghasilkan pengalaman, yaitu pengalaman
keberhasilan dan suksesmendaki gunung, atau gagal mendaki gunung.
Kesuksesan yang merupakan faktorpenunjang tinggi rendahnya self-esteem,
merupakan bagian dari pengalaman parapendaki dalam mendaki gunung.
Fenomena
yang terjadi adalah apakahmendaki gunung bagi para pendaki merupakan
sensation seeking untuk meningkatkanself-esteem mereka? Selanjutnya,
sensation seeking bagi para pendaki gunungkemungkinan memiliki hubungan
dengan self-esteem pendaki tersebut. Karenapengalaman yang dialami para
pendaki dalam pendakian dapat berupa keberhasilanmaupun kegagalan.
Persiapan mendaki gunung.
Persiapan umum untuk mendaki gunungantara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan.
1. Kesiapan
mental. Mental amatberpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka
fisik pun akan fit, tetapibisa saja terjadi sebaliknya.
2.
Kesiapan fisik. Beberapa latihanfisik yang perlu kita lakukan, misalnya :
Stretching /perenggangan [sebelum dansesudah melakukan aktifitas
olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kitadapat terlatih
kelenturannya]. Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jaraksesuai
dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu
kitatambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up,
push-up danpull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya
melebihi porsisebelumnya.
3.Kesiapan administrasi. Mempersiapkanseluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akandituju.
4. Kesiapan pengetahuan danketrampilan.
Pengetahuan
untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuanminimal yang perlu bagi
pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat,survival serta EMC
(emergency medical care) praktis.
Jenis-Jenis Pendakian / Perjalanan.
Olah
raga mendaki gunung sebenarnyamempunyai tingkat dan kualifikasinya.
Seperti yang sering kita kenal denganistilah mountaineering atau istilah
serupa lainnya. Menurut bentuk dan jenismedan yang dihadapi,
mountaineering dapat dibagi sebagai berikut :
1. Hill Walking / Feel Walking.
Perjalanan
mendaki bukit-bukit yang relatif landai. Tidakmembutuhkan peralatan
teknis pendakian. Perjalanan ini dapat memakan waktusampai beberapa
hari. Contohnya perjalanan ke Gunung Gede atau Ceremai.
2. Scarmbling.
Pendakian
setahap demi setahap pada suatu permukaan yangtidak begitu terjal.
Tangan kadang-kadang dipergunakan hanya untukkeseimbangan. Contohnya :
pendakian di sekitar puncak Gunung Gede Jalur Cibodas.
3. Climbing.
Dikenal
sebagai suatu perjalanan pendek, yang umumnya tidakmemakan waktu lebih
dari 1 hari, hanya rekreasi ataupun beberapa pendakiangunung yang
praktis. Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknikmendaki
dan penguasaan pemakaian peralatan.
Bentuk climbing ada 2 macam :
- Rock Climbing - pendakian pada tebing-tebing atau ataudinding karang. Jenis pendakian ini yang umumnya ada di daerah tropis.
-
Snow and Ice Climbing - Pendakian pada es dan salju. Padapendakian ini,
peralatan-peralatan khusus sangat diperlukan, seperti ice axe,ice
screw, crampton, dll.